Panduan Memilih Coolant Terbaik untuk Radiator Genset Diesel

Agar mesin dapat terus beroperasi secara efektif, mesin genset membutuhkan mekanisme pendinginan untuk menjaga kestabilan suhu dalam mesin. Salah satu penghantar panas dari mesin menuju radiator adalah cairan coolant. Radiator ini kerjanya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah penyumbatan.

Sehingga penting bagi kita untuk tidak asal menggunakan air untuk radiator karena air bisa saja membawa sedimen yang dapat menyumbat radiator dan mengganggu sistem kerjanya. Namun, memilih coolant yang tepat juga sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga keawetan mesin. Oleh karena itu, berikut beberapa panduan yang bisa kita ikuti bersama!

Pemilihan Coolant Berdasarkan Spesifikasi Genset

Hal pertama yang harus selalu diingat ketika memilih coolant genset adalah, memastikan cairan pendingin ini dipilih sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan genset diesel. Mengapa? Karena tidak semua coolant kompatibel dengan semua jenis genset. Pemilihan yang tidak sesuai spesifikasi bisa menyebabkan kerusakan mesin melalui kebocoran, pembentukan endapan, atau kemampuan mencegah overheating yang berkurang sehingga performa mesin pun ikut menurun.

Lalu dari mana informasi rekomendasi jenis coolant yang disarankan pabrikan genset bisa kita ketahui? Caranya sederhana, cukup dengan melihat manual genset baik dalam bentuk fisik maupun digital. Pada bagian sistem pendinginan atau perawatan, kita akan menemukan berbagai tipe coolant yang disarankan. Tetapi selain rekomendasi jenis coolant, pertimbangkan juga faktor lain seperti pada suhu berapa genset akan dioperasikan dan perhatikan juga fitur-fitur tambahan dalam coolant.

Mengenal Jenis Coolant

Saat ini, setidaknya terdapat beberapa jenis coolant yang dijual dipasaran. Namun umumnya, coolant dengan basis etilen glikol (EG) dan propilen glikol (PG) merupakan jenis yang paling sering digunakan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis coolant tersebut!

1. Etilen Glikol

Kelebihan jenis coolant satu ini adalah memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air sehingga dapat mencegah overheating dengan lebih baik. Dengan titik bekunya yang rendah, cairan ini mampu mencegah pembekuan dan memberikan fitur anti-freeze. EG juga mengandung inhibitor yang dapat melindungi komponen logam radiator dari karat dan korosi. Dibandingkan dengan coolant PG, cairan ini memiliki harga yang lebih terjangkau.

Meskipun demikian, etilen glikol cukup beracun terutama jika tertelan, terkena kontak dengan kulit, atau mata. Cairan ini juga tidak ramah lingkungan karena sulit untuk didegradasi bakteri.

2. Propilen Glikol

Cairan coolant berbasis propilen glikol menawarkan keramahan lingkungan karena senyawa yang lebih mudah diurai. Selain itu, PG tidak terlalu beracun seperti EG apabila tidak sengaja tertelan dalam jumlah sedikit. Dengan titik beku yang rendah mampu mencegah pembekuan air pada radiator dan inhibitornya dapat melindungi korosi.

Sayangnya, PG memiliki titik didih yang cenderung rendah dibandingkan EG sehingga kurang cocok untuk penggunaan di area dengan suhu tinggi. Harga coolant ini juga cenderung lebih mahal.

Konsiderasi Terhadap Lingkungan Operasi

Kondisi lingkungan operasi genset dapat secara signifikan mempengaruhi pemilihan coolant. Misalnya saja pada lingkungan dengan suhu tinggi mesin dapat dengan mudah mengalami overheating dan penguapan sehingga level cairan pendingin bisa berkurang drastis. Sehingga untuk lingkungan untuk suhu tinggi, pilih coolant dengan titik didih tinggi atau lebih dari 105°C.

Contoh lain ketika lingkungan cenderung dingin, air radiator akan rentan membeku dan mengganggu kinerja mesin. Untuk kondisi seperti ini, ada baiknya memilih coolant dengan titik beku rendah yakni kurang dari 30°C dan memiliki viskositas rendah pada suhu rendah untuk memastikan sirkulasi yang baik.

Saat lingkungan memiliki kelembapan tinggi, komponen logam pada mesin akan mudah terkena karat dan korosi. Sehingga pilihlah coolant dengan inhibitor korosi dan tahan terhadap kontaminasi air.

Pertimbangan Formula Anti-Korosi

Penting untuk memilih coolant terutama dengan kandungan aditif anti-korosi. Hal ini dilakukan untuk memastikan mesin dapat beroperasi secara efisien. Pasalnya, mesin genset seringkali menghasilkan panas dalam kerjanya yang mana panas ini bisa menyebabkan korosi pada komponen logam pada pendinginan seperti radiator, water pump, dan mesin itu sendiri. Dengan menggunakan coolant, kita bisa melindungi mesin dari karat dan korosi serta memperpanjang usia mesin dengan meningkatkan efisiensi pendinginan.

Untuk melakukan pemeriksaan apakah coolant mengandung zat aditif atau tidak, kita cukup membaca label kemasan yang mencantumkan daftar bahan aktif. Cara lain, kita juga bisa memeriksa kandungan pH. Kandungan aditif berada pada tingkat pH 8 hingga 10,5. Kita juga bisa menggunakan tes strip coolant dan membandingkan warnanya dengan tabel warna.

Kemampuan Pembuangan Panas

Panduan terakhir, untuk mengetahui efektivitas berbagai jenis coolant dalam pembuangan panas, kita bisa melihatnya dari kapasitas pendinginan berikut:

  • Air: Memiliki kapasitas pendinginan rendah, titik didih rendah, dan rentan terhadap korosi serta pembentukan kerak.
  • Etilen Glikol: Memiliki kapasitas pendinginan tinggi, titik didih tinggi, memiliki fitur anti-freeze, dan dapat melindungi mesin dari korosi.
  • Propilen Glikol: Memiliki titik didih tinggi tetapi kapasitas pendinginan lebih rendah dibandingkan EG dan tidak kompatibel untuk semua genset.

Pemilihan coolant yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan temperatur mesin agar dapat meningkatkan performanya. Selain itu, coolant dengan zat aditif juga bisa menjadi pelindung mesin dari korosi serta kerak yang mampu mempertahankan usia mesin lebih lama. Untuk mengetahui kemampuan pembuangan panas dari coolant, ini bisa kita lakukan dengan memantau temperatur mesin dan membandingkan temperatur yang tercatat saat pengamatan dengan spesifikasi genset. Jika terdapat kenaikan temperatur yang signifikan, ini menandakan bahwa coolant tidak dapat membuang panas dengan baik. Itu dia beberapa panduan yang harus diperhatikan saat memilih coolant untuk mesin genset diesel. Dengan memahami jenis-jenis coolant dan pengaruhnya terhadap kinerja genset, kita dapat memilih coolant yang tepat untuk kebutuhan genset.

Rekomendasi Distributor Genset Terbaik

Setelah mempelajari panduan memilih coolant terbaik untuk radiator genset diesel, inilah saatnya untuk menemukan genset terbaik dari PT Interjaya Suryamegah. Sebagai distributor bersertifikasi ISO 9001:2008, PT Interjaya Suryamegah menjamin kualitas tinggi yang Anda butuhkan. Kunjungi kami sekarang untuk konsultasi dan penawaran terbaik!

HEAD OFFICE
Jl. Rungkut Industri III no. 45 Surabaya 60293 – Indonesia

Phone: +623199850000+6281280000195
Fax: +62 31 9985 1477
Email: support@interjaya.com
Facebook: Interjaya Suryamegah
Instagram: Interjaya Suryamegah
Instagram: Intergen Genset

intergen-genset

Recent Posts

Tips Menghindari Blackout pada Genset

Untuk mencegah genset mengalami blackout lakukan perawatan rutin, seperti jadwalkan pemeriksaan berkala, ganti oli dan…

2 weeks ago

Pentingnya Sparepart Asli untuk Genset, Jangan Sembarang Pakai!

Penggunaan sparepart asli untuk genset sangat penting karena memastikan kinerja lebih optimal, keamanan yang terjamin…

3 weeks ago

Ketahui 6 Jenis Bahan Bakar Genset Serta Tips Memilihnya

Memilih genset yang tepat tidak hanya soal harga, tetapi juga jenis bahan bakar yang digunakan.…

4 weeks ago

Jenis-jenis Genset yang Cocok untuk Event

Sebagai sumber listrik portable, genset sangat dibutuhkan untuk acara-acara besar, terutama  saat listrik utama tidak…

1 month ago

Apa Saja Fungsi Sistem Pelumasan untuk Genset?

Fungsi sistem pelumasan pada genset adalah untuk mengurangi gesekan antara komponen-komponen yang bergerak di dalam…

1 month ago

Ini Alasannya Pasang Detektor Kebakaran Penting di Ruang Genset

Pemasangan detektor kebakaran sangat krusial dilakukan karena berfungsi  untuk mendeteksi tanda-tanda awal terjadinya kebakaran, seperti…

2 months ago

This website uses cookies.