banner intergen genset

Month: June 2021

Cara Meningkatkan RPM Agar Tegangan Genset Tidak Naik Turun

Ada beberapa cara meningkatkan RPM di generator diesel yang bisa anda lakukan agar tidak mengalami genset gas naik turun. Genset atau generator set sendiri merupakan sebuah mesin dimana dapat memberikan voltase atau tegangan tetap/stabil.

towable genset
Source: pixabay.com

Umumnya sebuah generator set sendiri menghasilkan tegangan normalnya adalah 220 volt serta 380 volt. Banyak hal yang menjadi penyebab mengapa tegangan pada genset gas naik turun dan tidak stabil.

Satu diantaranya ialah karena gangguan putaran mesin atau rpm di genset itu sendiri. Tentu saja jika voltase pada generator mengalami ketidakstabilan, maka akan menimbulkan kerusakan di mesin itu sendiri.

Sehingga apabila mesin generator naik turun tegangannya, maka segeralah mengatasi gangguannya secepat mungkin. Pengguna bisa mencari permasalahan yang menjadi penyebabnya agar bisa mengatasi gangguannya secara tepat.

Namun pastikan dulu apa saja penyebab masalah voltase genset tidak stabil, pasalnya ada banyak faktor yang menyebabkannya. Untuk itu jangan sampai salah menemukan penyebabnya jika ingin memperbaiki dengan benar.

Unsur utama yang kerap membuat voltase genset gas naik turun ialah karena mesinnya atau pada generator pembangkitnya. Jadi anda harus benar-benar memperhatikannya untuk mengetahui permasalahan dari generator tersebut.

Permasalahan yang Terjadi di Mesin Genset

electric wiring
Source: pixabay.com

Dalam mesin generator, perlu diperhatikan bahan bakar yang dipakai untuk membuat kinerja RPM (revolusi per menit) tetap stabil. Anda harus tahu bagaimana cara meningkatkan RPM di generator diesel agar stabil.

Dengan demikian, maka genset yang digunakan juga bisa lebih bertahan lama karena dilakukan perbaikan secara tepat. Setiap mesin dimana dipakai manusia sendiri umumnya bekerja dengan batasan putaran.

Sama halnya saat anda menggunakan generator untuk keperluan rumahan maupun bisnis, normalnya genset sendiri kecepatannya ialah menengah atau medium speed. Putaran normalnya sendiri 1500 hingga 1800 rpm.

Umumnya rpm berkurang atau berlebihan ini dikarenakan bahan bakar tersumbat atau kurang, anda harus memeriksa tangki selalu bersih. Selain itu rutin bersihkan filter dan memastikan bahan bakar tidak kekurangan.

Putaran Mesin Genset Tidak Stabil

Dalam keadaan tertentu, sering kali mesin genset mengalami kelebihan kecepatan atau bahkan berkurang. Hal ini menimbulkan masalah baru di mesin yakni membuat voltase yang ada di generator jadi tidak stabil.

Jika ingin mengatasi gangguan putaran mesin menurun serta tidak stabil, maka dapat dilakukan pengecekan pada suara genset saat dijalankan. Perhatikan dengan baik bunyi yang dihasilkan wajar atau mengalami naik turun.

Apabila bunyi mesinnya tidak normal seperti biasanya, maka bisa jadi kecepatan mesinnya tidak stabil. Umumnya memang dalam situasi normal, mesin berputar sekitar 1500 rpm, jangan sampai kurang atau bahkan lebih.

Governor yang Bermasalah

Governor adalah bagian yang mengatur aliran bahan bakar ke mesin genset. Komponen ini bekerja dengan merespon putaran mesin, jika putaran mesin melambat maka Governor akan membuka secara otomatis untuk melepaskan lebih banyak bahan bakar. Terkadang, ketika putaran mesin mulai tidak stabil, Governor juga mulai bermasalah.  Hal ini akan berimbas juga ke tegangan genset yang naik turun.

Masalah Pada Generator

Apabila bagian mesin normal, maka lanjutkan dengan mengecek generator. Generator bertanggung jawab mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Karena itu ketika bagian ini rusak akan sangat berpengaruh pada output tegangan listrik yang dihasilkan.

Kabel Keluaran Genset Rusak

Pastikan kabel keluaran genset dalam keadaan baik, tidak terkelupas atau bocor. Karena saat kabel mengalami kerusakan maka kemungkinan akan terjadi gangguan tegangan dan aliran listrik. Genset gas naik turun dapat ditimbulkan karena kabel yang sudah rusak atau bocor.

Sambungan Kabel Bermasalah

Periksa setiap terminal kabel atau sambungan-sambungan kabel, baik sambungan atau terminal kabel yg ada pada mesin genset, kabel-kabel Governor, kabel-keluaran genset, terminal kabel dalam AVR, sambungan gulungan pada pada generator dan lainnya.

Pastikan seluruh sambungan atau terminal kabel, baik dalam mesin juga dalam Generator telah terpasang menggunakan baik. Sambungan atau terminal kabel yang longgar juga bisa menyebabkan tegangan listrik menurun.

Masalah Pada AVR Genset

Jika semua hal tadi diatas sudah dipastikan dalam keadaan baik, maka penyebab genset tidak stabil atau naik-turun adalah AVR genset tersebut. AVR dalam genset berfungsi untuk mengatur tegangan genset agar selalu stabil. Penyebab tegangan genset tidak stabil dapat disebabkan lantaran AVR sudah rusak, atau mungkin perlu dilakukan pengaturan tegangan supaya stabil.

Jika pengaturan pada AVR sudah dilakukan, namun tegangan masih tidak stabil, maka perlu dilakukan penggantian AVR.

Hal tersebutlah yang mengakibatkan voltase genset jadi tidak stabil. Setelah tahu penyebabnya, maka anda bisa melakukan cara meningkatkan RPM di generator diesel serta perbaikannya dengan tepat.

Cara Mengatasi Tegangan Genset Tidak Stabil

tegangan genset tidak stabil
Source: unsplash.com

Setelah mengetahui beberapa penyebab tegangan genset naik turun, Anda bisa mengatasi masalah tidak stabilnya tegangan genset dengan beberapa cara berikut ini:

Pastikan bahan bakar genset sudah sesuai

Mesin membutuhkan bahan bakar untuk bekerja dengan baik, karena salah satu penyebab tegangan tidak stabil adalah putaran mesin yang kurang baik. Maka cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah memeriksa supply bahan bakar ke mesin.

Periksa apakah bahan bakar yang mengalir pada mesin dalam keadaan bersih atau kotor. Selanjutnya, coba bersihkan saringan bahan bakar. Jika ada penyumbatan, maka segera betulkan saluran bahan bakar yang tersumbat tersebut.

Jika bahan bakar mesin genset normal namun putaran mesin genset masih tidak normal, selanjutnya pastikan pengatur bahan bakar yaitu Governor berfungsi dengan baik.

Baca juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengisi Ulang Bahan Bakar Genset!

Periksa bagian Governor genset

Jika governor bermasalah, mesin genset pun tidak akan bekerja dengan normal karena governor berperan sebagai pengatur supply bahan bakar ke mesin. Tak hanya governor, rangkaian sistem penyalur bahan bakar lainnya yaitu MPU dan actuator valve pun harus dipastikan dalam keadaan baik.

Pastikan kabel masih dalam keadaan baik

Cek setiap kabel dan sambungan yang ada pada genset. Silakan perbaiki jika Anda menemukan kerusakan pada kabel.

Periksa dan ganti AVR genset

Terakhir adalah bagian AVR alias Automatic Voltage Regulator. Coba cek komponen ini, dengan cara melakukan pengaturan tegangan pada AVR, jika pengaturan sudah benar namun tegangan masih tidak stabil maka kemungkinan besar AVR di genset rusak dan harus diganti.

Setting RPM agar bisa Stabil

meningkatkan RPM genset
Source: unsplash.com

Generator set sendiri cara kerjanya juga didukung oleh adanya automatic voltage regulator (AVR) ketika mesin menyuplai tenaga listrik. Besarnya arus yang melewatinya, AVR nanti juga bisa memberikan arus listrik.

Dimana untuk arusnya sendiri diberikan dengan tujuan agar bisa membuat medan magnet rotor dapat lebih kuat. Sehingga jika bebannya besar, maka arus listrik yang nantinya dihasilkan juga harus lebih besar.

Namun jika hanya menggunakan avr saja tidak cukup jika ingin menjaga rpm tetap stabil. Sehingga jika ingin rpm tetap stabil, maka generator set sendiri sudah dibekali adanya sistem governor.

Rpm sendiri ialah revolusi per menit dimana satuan tersebut juga umumnya dipakai pada frekuensi. Dalam mesin generator sendiri rpm ini erat pengaruhnya pada tegangan dimana ditimbulkan nantinya.

Sehingga anda harus melakukan setting agar voltase genset tetap dan stabil serta mengetahui cara meningkatkan RPM di generator diesel atau menurunkannya. Umumnya masalah ini dikarenakan mesin jarang diperbaiki.

Hal tersebut mengakibatkan rpm mesin jadi menurun, bahkan anda sendiri tidak menyadarinya. Umumnya masalah ini juga dibarengi dengan adanya penurunan hertz (Hz) pada genset karena keduanya saling berhubungan.

Jika ingin melakukan setting rpm, maka sebaiknya lakukan perbaikan dulu di mesin penggeraknya. Hal itu bisa membantu putaran mesin jadi lebih stabil, setelah itu barulah atur frekuensi voltase dan Hertz-nya.

Baca juga: Permasalahan Pada Genset dan Cara Mengatasinya

Cara Meningkatkan RPM Di Generator Diesel

Tujuan dilakukan setting rpm mesin genset sendiri ditujukan supaya putaran mesin serta voltase-nya bisa stabil di 220 volt. Sehingga harus setting di beberapa alat supaya frekuensi voltase serta Hz stabil.

Caranya sendiri bisa dilakukan dengan mengatur Hz yakni atur baut di stasioner di karburator. Anda bisa mengecek Hz meter agar lebih memastikan hasil penyetelan tadi, umumnya ialah 50/60 Hz.

Sementara itu jika ingin mengatur frekuensi voltase generator, anda bisa atur baut governor. Dimana lokasinya umumnya tidak jauh dengan tangki bahan bakar dimana ada pir guna membuat baut tetap stabil.

Menyetel frekuensi voltase ialah dengan cara memutar baut governor tersebut, apabila tegangannya kurang dari 220 volt, maka putar ke kanan. Begitu pula sebaliknya jika tegangan lebih dari 220 volt.

Apabila genset memakai avr, maka penyetelan juga dilakukan di avr menggunakan cara yang sama seperti pada baut governor. Anda harus tahu cara meningkatkan RPM di generator diesel agar tegangan stabil.

Sebagai distributor resmi Genset di Indonesia, PT Interjaya Surya Megah menjual berbagai macam genset seperti Genset MWMMANPerkinsCumminsMitsubishi, dan Lombardini. Segera hubungi dan konsultasikan kebutuhan genset Anda bersama kami.

alternator mobil

Apa Beda Generator dan Alternator Secara Mendasar?

Membahas tentang apa saja perbedaan generator dan alternator sangatlah menarik karena keduanya kerap kali dianggap sama. Sebenarnya dari segi bentuk sudah ada perbedaannya dan lebih banyak jika diperhatikan secara detail.

Baik generator maupun alternator sendiri sudah sering digunakan sebagai mesin yang mampu mengubah sumber energi menjadi energi listrik. Penggunaannya sendiri tidak boleh sembarangan karena daya yang dihasilkan juga sangat mempengaruhi.

Jika Anda bingung memahami apa sebenarnya perbedaan antara kedua mesin ini maka mulai pelajari dari pengertiannya. Kemudian simak penjelasan tentang perbedaan secara umum yang dijelaskan di bawah ini.

Pengertian Generator dan Apa itu Alternator

Generator adalah mesin yang mampu mengubah energi mekanik, energi gerak menjadi energi listrik.

Alternator adalah perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik bolak-balik. Dalam hal ini alternator bisa disebut atau dikenal dengan nama dinamo.

Sebuah generator dapat bergerak karena adanya energi yang berasal dari beragam sumber berbeda. Maka jenis-jenis generator dibedakan berdasarkan sumber energinya yang cukup beragam untuk dibahas.

Dari pengertian generator dan definisi alternator di atas bisa disimpulkan bahwa kedua nya memang sama namun ada beberapa perbedaan mendasar.

Fungsi Generator dan Contoh nya

Dari pengertian mengenai apa itu generator bisa didapat bahwa fungsi generator yaitu bisa mengubah suatu energi mekanik atau gerak menjadi listrik.

Sesuai fungsi generator untuk menghasilkan listrik maka contoh generator yaitu pembangkit listrik, dengan bahan atau sumber tenaga seperti air, matahari, gas alam, gelombang laut, angin, dan lainnya.

Cara Kerja Generator dan Komponennya

Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, di mana gerakan relatif antara penghantar listrik dan medan magnet menghasilkan arus listrik.

Cara Kerja Generator dan Komponennya
Salah satu contoh generator : Genset

Fungsi Alternator dan Contoh nya

Fungsi Alternator adalah sebagai pengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Alternator dapat bekerja ketika mesin dihidupkan dan ketika mesin mati maka tidak bisa berfungsi lagi. Secara umum disebut juga sebagai sumber daya listrik yang memang bisa digunakan pada mesin dan bentuk alternator biasanya lebih kecil dari generator sehingga biasa disebut dinamo.

Contoh alternator adalah dinamo mobil, dinamo genset.

Komponen Alternator

  • Rotor: Funsi komponen alternator ini sebagai pembangkit medan magnet yang berputar di dalam stator. Rotor biasanya terdiri dari rangkaian magnet permanen atau elektromagnet.
  • Stator: Komponen ini berfungsi sebagai pembangkit arus listrik bolak-balik (AC). Stator terdiri dari rangkaian kumparan kawat yang terpasang di sekitar rotor.
  • Rectifier: Komponen ini berfungsi untuk mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik searah (DC). Rectifier terdiri dari beberapa dioda yang terpasang pada sebuah papan sirkuit.
  • Regulator: Komponen ini berfungsi untuk memastikan bahwa tegangan output dari alternator selalu sesuai dengan kebutuhan listrik yang diperlukan. Regulator dapat berupa perangkat elektronik atau mekanik.

Cara Kerja Alternator

  • Saat rotor diputar, medan magnet yang dihasilkan oleh rotor juga berputar mengelilingi stator.
  • Medan magnet yang berputar ini menyebabkan arus listrik AC terinduksi pada kumparan-kumparan stator.
  • Arus listrik AC yang dihasilkan oleh stator kemudian dialirkan ke rectifier.
  • Diode pada rectifier mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik DC.
  • Regulator mengatur jumlah arus listrik DC yang dihasilkan oleh alternator, sehingga tegangan output dari alternator selalu sesuai dengan kebutuhan listrik yang diperlukan.
  • Arus listrik DC yang dihasilkan oleh alternator kemudian dialirkan ke baterai atau ke beban listrik lainnya untuk digunakan.

Alternator diperkenalkan pertama kali yaitu sekitar tahun 1967 namun masih tidak sepopuler generator. Jika digunakan pada pembangkit listrik maka akan digerakkan oleh turbin uap atau turbo alternator.

Dari penjelasan sekilas tersebut, Anda sudah pasti dapat memahami tentang apa saja perbedaan generator dan alternator ataupun perbedaan dinamo dan generator. Tidak heran jika ada banyak orang menganggap jika keduanya adalah sama-sama pembangkit listrik.

Untuk mengetahui lebih mendalam tentang hal ini tidak ada salahnya mempelajari perbedaan secara umum. Agar Anda tidak lagi kesulitan membedakan apa fungsi sebenarnya dari alternator maupun generator.

Beberapa Perbedaan Umum Generator dengan Alternator

Tabel Perbedaan Alternator dan Generator

Perbedaan Generator Alternator
Daya yang dihasilkan Besar Kecil
Penggunaan Dalam skala yang besar seperti pembangkit listrik Digunakan pada skala yang kecil seperti mobil (dinamo mobil)
Bentuk Ukuran Bentuk Ukuran generator biasanya besar, tergantung penggunaan genset termasuk generator yang kecil Bentuk ukuran Alternator kecil, alternator biasanya juga terdapat di dalam genset
Kumparan Pada generator magnet kumparan bergerak saat menyala Pada dinamo magnet, kumparan diam saat menyala
Tegangan Putaran rendah, tegangan yang dihasilkan tetap kecil Putaran rendah sudah bisa menghasilkan tegangan yang cukup

Penggunaan Generator Maupun Alternator dalam Kehidupan Sehari-Hari

alternator mobil
Sumber gambar : Istockphoto

Agar lebih mudah memahami tentang perbedaan generator dan alternator maka lebih baik langsung pada contohnya. Misalnya contoh pada penggunaan sehari-hari sehingga ada gambaran detail tentang apa saja perbedaannya.

Generator listrik yang bergerak contohnya berasal dari kincir angin yang berputar sehingga menjadi pembangkit listrik tenaga angin. Sedangkan pembangkit listrik tenaga air biasanya memanfaatkan generator karena adanya energi air.

Sementara itu ada juga pemanfaatan bahan bakar dari diesel karena adanya proses pembakaran bahan bakar. Jika Anda melihat adanya diesel yang mampu menghasilkan energi listrik itulah contoh penggunaan generator.

Pada intinya fungsi generator yaitu mampu membuat energi listrik yang ada tidak mudah habis. Dengan cara memanfaatkan berbagai sumber energi dari air, angin, bahan bakar diesel dan masih banyak lainnya salah satunya contoh fungsi generator pada kapal.

Sedangkan penggunaan alternator biasanya lebih sederhana yaitu pada mesin kendaraan bermotor maupun mobil. Biasanya melakukan pengecasan pada baterai dan mengalirkan arus listrik ke aksesoris kendaraan seperti contohnya lampu.

Pemanfaatan alternator mobil berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bagi semua komponen yang memang membutuhkan listrik. Seperti contoh penggunaan pada lampu mobil, audio, AC dan bahkan bekerja mengisi aki mobil. Sudah sangat jelas jika perbedaan antara kedua mesin ini dari segi penggunaan untuk skala besar dan kecil.

Kesimpulan

  • Perbedaan generator dan alternator sebenarnya alternator adalah generator yang lebih kecil.
  • Di dalam genset ada alternator atau generator (lihat gambar di atas). Alternator genset merupakan komponen penting dalam genset yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik dari mesin diesel atau bensin menjadi energi listrik AC. Energi listrik yang dihasilkan oleh alternator kemudian akan disalurkan ke sistem kelistrikan genset dan dapat digunakan untuk memasok listrik pada peralatan yang membutuhkan. Oleh karena itu, alternator menjadi komponen yang sangat vital dalam genset.

Dalam kesimpulannya, meskipun generator dan alternator memiliki fungsi yang sama yaitu menghasilkan listrik, namun cara kerja keduanya berbeda. Pemilihan antara generator dan alternator tergantung pada kebutuhan dan jenis aplikasi yang digunakan.

Satuan Daya Genset: Pengertian kVA untuk Generator, Perbedaan kVA dan kW

Apakah Anda mengetahui apa itu kVA untuk generator? Bagi yang tidak familiar dengan dunia kelistrikan mungkin tidak memahami arti dari kVA sebagai satuan daya genset meskipun mungkin sudah sering menjumpainya.

Apa Itu kVA

Dilansir dari Wikipedia, genset atau bisa disebut juga sebagai standby generator adalah sistem cadangan kelistrikan yang akan beroperasi secara otomatis apabila pasokan listrik terputus. Setelah pasokan listrik terputus, saklar mentransfer daya yang terdapat di dalam alat generator akan memindahkan pasokan daya secara otomatis sehingga generator dapat menyala. Setelah daya listrik kembali menyala, saklar transfer akan secara otomatis mematikan alat generator dan kembali memindahkan sumber tenaga ke listrik rumah Anda.

Genset sendiri merupakan sebuah alat yang dapat menghasilkan aliran listrik dengan daya tertentu. Saat ini genset semakin dibutuhkan mengingat kebutuhan akan listrik seolah telah menjadi hal wajib dan bersifat primer.

Jika dulu generator ini hanya umum dimiliki pada instansi besar seperti rumah sakit, perkantoran, sekolah, universitas, dan jenis bangunan publik lainnya. Saat ini genset telah menjelma jadi kebutuhan rumah tangga juga. Anda bisa mendapatkan genset berkualitas dari Intergen Genset, terbuat dari mesin genset ternama seperti Perkins, Cummins, Lombardini, dan masih banyak lagi.

Ada kalanya sambungan dari PLN terputus karena berbagai sebab seperti cuaca ataupun maintenance. Sedangkan kebutuhan akan pasokan listrik tidak dapat ditunda. Maka, mau tidak mau memiliki perangkat generator adalah solusinya.

Apa itu kVA sebagai satuan daya genset

tegangan listrik

Nah, sekarang kami akan kembali ke pembahasan awal dan memberikan informasi tentang apa itu kVA. kVA adalah sebuah satuan daya genset yang merupakan singkatan dari kilo Volt Ampere atau bentuk ribuan dari VA.

Satuan tersebut menunjukkan berapa besar daya semu yang dapat dihasilkan oleh sebuah generator listrik. Mengapa disebut daya semu? Hal tersebut karena angka yang tercantum dalam satuan tersebut tidak benar-benar bisa dipakai secara keseluruhan.

Artinya, tidak semua daya yang tertulis dalam satuan tersebut tidak sepenuhnya dapat dipakai untuk menyalakan perangkat elektronik. Akan tetapi ada sebagian power yang terbuang. Power terbuang tersebut dinamakan reactive power dengan satuan kVAR.

Sementara sisa dari power buangan tadi disebut dengan real power atau daya aktif. Persentase daya aktif pada sebuah generator biasanya hanya mencapai 80% atau 0,8 dari jumlah keseluruhan kVA.

Jadi, apabila Anda membeli generator dengan kapasitas semu 1 kVA, sebenarnya power yang bisa digunakan untuk menghasilkan electricity yaitu 0,8 kilo watt atau 800 watt saja. Sedangkan sisa 200 watt akan terbuang.

Perbedaan kVA dan kW dalam listrik

Nah, setelah mengetahui apa apa itu kVA untuk generator, sekarang saatnya Anda memahami apa perbedaannya dengan kW. kW adalah suatu satuan daya listrik yang merupakan singkatan dari kilo Watt.

Pengertian kW adalah daya aktif yang dapat dipakai untuk menyalakan berbagai peralatan elektronik di rumah Anda. Satuan ini dipakai PLN sebagai patokan untuk menentukan tarif penggunaan listrik baik dalam lingkup rumah tangga maupun industri.

kW adalah satuan penunjuk real power alias daya aktif, yaitu daya semu dikurangi daya reaktif. Jika terdapat sebuah informasi menunjukkan angka dengan satuan kW, maka angka tersebut adalah power sebenarnya.

Tidak ada power terbuang atau power factor seperti layaknya ketika membahas kVA. Satuan kW adalah watt dimana 1 kW sama dengan 1000 watt.

Sehingga perbedaan kVA dan kW adalah kVA menunjukkan berapa besar daya semu yang dapat dihasilkan oleh sebuah generator listrik, sedangkan kW menunjukkan daya aktif atau real power. Dimana pada kVA jika tertulis daya 1000 kVA, hanya 800 kVA yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik, sedangkan jika tertulis daya 1000 kW, maka 1000 kW tersebut dapat menghasilkan daya listrik semua. Jadi, jangan sampai Anda menyalahpahami kW dengan kVA.

Cara menghitung kVA dengan benar

menghitung kapasitas genset

Pada penjelasan apa itu kVA untuk generator di poin sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa satuan ini terdiri dari daya aktif dan reaktif. Nah, sekarang saatnya Anda mengetahui bagaimana cara perhitungannya.

Cara menghitung kVA penting untuk diketahui untuk menentukan kapasitas daya genset yang sesuai kebutuhan. Rumus yang biasa dipakai adalah kW = kVA x power factor. Dimana power factor ini memiliki nilai yang bervariasi, tergantung desain alat listrik yang digunakan.

Kilo adalah satuan penunjuk angka ribuan, ini dapat dijumpai pada kilometer atau kilogram yang berarti 1000 meter dan 1000 gram. Lantas, apakah 1 kVA sama dengan 1000 watt?

Jawabannya adalah tidak, karena dalam kilo volt ampere terdapat sejumlah daya buangan. Jadi dalam setiap satu satuan tersebut nilainya kurang dari 1000 watt.

Untuk menghitung volt ampere (VA), Anda bisa menggunakan rumus 1 kVA = 0,8 kW = 800 Watt. Sehingga dapat disimpulkan 1 kVA adalah 0.8 kW. Dengan demikian, generator berkapasitas 2 kilo volt ampere sama dengan 2 x 0,8 kilowatt = 1,6 kilowatt atau 1600 watt.

Generator ada yang menggunakan kilovolt ampere ada juga menggunakan satuan kilowatt. Jadi, Anda jangan sampai salah memilih generator hanya karena tidak mengetahui perbedaannya sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik.

Bagaimana cara menghitung kVA ke Watt?

Menghitung daya dari kilo Volt Ampere (kVA) ke Watt melibatkan konversi yang bergantung pada faktor daya atau cosinus phi, yang merupakan rasio daya aktif (Watt) terhadap daya semu (VA). Secara umum, rumus untuk menghitung daya dalam Watt dari kVA adalah:

Watt = kVA × Power Factor

Power Factor diperoleh dari cosinus phi yang merupakan rasio antara daya aktif dan daya semu. Dengan kata lain, Power Factor adalah cosinus sudut fase antara tegangan dan arus dalam sirkuit listrik. Jika sirkuitnya murni resistif, faktor daya adalah 1, tetapi dalam situasi di mana sirkuit memiliki unsur induktif atau kapasitif, faktor daya bisa kurang dari 1.

Sebagai contoh, jika kita memiliki sebuah beban dengan daya semu 100 kVA dan Power Factor 0,8, kita dapat menghitung daya aktifnya dengan mengalikan kVA dengan Power Factor.

Watt = 100 kVA × 0,8 = 80 kW

Oleh karena itu, untuk menghitung daya dalam Watt dari kVA, cukup kalikan kVA dengan Power Factor yang relevan. Pemahaman terhadap faktor daya sangat penting dalam mengoptimalkan efisiensi dan kapasitas sistem tenaga listrik.

Pentingnya menentukan genset sesuai kebutuhan dan satuan daya

Setelah memahami perbedaan kVA dan kW, cara menentukan atau memilih generator yang tepat juga penting diketahui sebelum membeli alat tersebut. Karena setiap bangunan memiliki kebutuhan yang berbeda serta jumlah daya yang dibutuhkan. Sehingga dari perhitungan tersebut, Anda bisa menentukan genset yang sesuai kebutuhan.

Pertama, Anda bisa hitung jumlah kebutuhan listrik semua peralatan elektronik yang Anda gunakan. Dari sini, Anda bisa menghitung kebutuhan daya yang sesuai. Ini diperlukan agar Anda tidak salah pilih generator. Untuk lebih lengkapnya simak artikel Tips dan Trik Memilih Genset Sesuai Kebutuhan berikut.

Cara memilih generator dengan tepat

Pengetahuan tentang apa itu kVA untuk generator memang penting sebelum Anda membelinya. Namun selain itu, perlu juga memahami apa saja tolok ukur yang harus diperhatikan ketika akan membeli genset.

1. Hitung kebutuhan listrik Anda

Langkah pertama, pastikan Anda mengetahui berapa besar kebutuhan pasokan listrik baik untuk rumah tangga maupun kegiatan bisnis. Jangan sampai membeli genset dengan kapasitas di bawah kebutuhan atau bahkan terlalu berlebihan. Biasanya untuk kebutuhan bisnis, kapasitas genset yang bisa Anda pertimbangkan mulai dari Genset 200 kVA sampai 2000 kVA.

2. Tetapkan pilihan berdasarkan jenisnya

Ada dua jenis generator yang bisa Anda jumpai di pasaran, yakni soundproof dan open. Jenis soundproof atau silent tentunya lebih ramah karena terhindar dari suara berisik. Sedangkan jenis open menghasilkan suara tersendiri.

3. Perhatikan ketersediaan sparepart

Sparepart menjadi pertimbangan khusus dalam memilih genset. Bukan mustahil generator Anda mengalami kerusakan di beberapa bagian. Jika sparepart banyak tersedia, maka akan mudah dalam memperbaikinya.

4. Perhatikan fitur-fiturnya

Mengeluarkan sejumlah biaya tentu harus sepadan dengan apa yang Anda dapatkan. Maka dari itu, perhatikan apa saja fitur di generator tersebut. Misalnya fitur menyalakan secara otomatis, aksesoris pelengkap, dan lainnya.

Listrik telah menjadi bagian penting dalam aktivitas manusia. Dengan genset, Anda memiliki cadangan khusus jika sewaktu-waktu terdapat pemadaman. Pastikan mengetahui apa itu kVA untuk generator sebelum membelinya.

Apabila Anda sedang membutuhkan genset, Intergen Genset menjual berbagai macam genset dengan merek yang berbeda, tipe silent dan open, dan kapasitas yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan.