banner intergen genset

Category: Genset

Bisakah Stabilizer Bekerja dengan Generator?

Kebingungan seputar stabilizer bekerja dengan generator akan menjadi pertanyaan besar melihat keduanya memiliki peran masing-masing yang dianggap kurang bersinergi. Anggapan bahwa keduanya akan memiliki hubungan yang saling melengkapi. 

Generator listrik merupakan alat pengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik yang membutuhkan bahan bakar untuk menggerakkannya. Dimana sebelumnya penggunaan generator ini cukup jarang digunakan, namun seiring berkembangnya zaman mulai ramai peminatnya. 

Karena menghasilkan tenaga listrik maka mesin ini mempunyai prinsip kerja yang berat dan luar biasa agar listrik yang dihasilkan bisa menyalakan berbagai peralatan rumah tangga. Dalam keadaan normal listrik bisa mengalami keadaan tegangan yang tidak stabil. 

Maka seringkali dibutuhkan stabilizer untuk meminimalisir tegangan tidak normal pada listrik tersebut. Ini juga digunakan oleh masyarakat agar menghindari kemungkinan kerusakan pada berbagai peralatan rumah tangga tersebut. 

Namun, yang menjadi pertanyaan bagaimanakah jika stabilizer bekerja dengan generator? Apakah dibutuhkan, bisakah keduanya saling bersinergi, sampai pada bagaimana menggabungkan kedua prinsip kerja yang berkaitan dengan listrik tersebut. 

Mengenal Stabilizer dan Generator 

Dalam keadaan sehari-hari seperti zaman sekarang ini, manusia sangat membutuhkan listrik untuk melakukan segala kegiatan atau aktivitasnya. Bahkan jika dalam satu hari terjadi pemadaman listrik maka banyak pekerjaan akan tertunda. 

Seringkali juga dikaitkan pada pertumbuhan ekonomi dalam sebuah tempat, daerah, bahkan negara yang menggunakan listrik cukup besar. Pada dunia kelistrikan, dikenal istilah generator dan stabilizer dengan pengertian berbeda keduanya. 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas apakah bisa stabilizer bekerja dengan generator? Jika jawabannya bisa, lalu bagaimana prinsip kerja dari keduanya untuk bisa menghasilkan tegangan listrik yang normal dan juga stabil. 

Sebelum itu, mari kenali dari kedua istilah kelistrikan tersebut yaitu generator dan stabilizer untuk lebih jelasnya. Beberapa peralatan rumah seperti kulkas, televisi, dan komputer membutuhkan tegangan yang lebih besar. 

Maka jika tidak menggunakan stabilizer sebagai pengimbang daya listrik, barang tidak akan awet dan mudah rusak. Stabilizer juga digunakan untuk menghindari kerusakan akibat adanya kesalahan seperti pemasangan kabel. 

Sedangkan generator yang memiliki banyak jenis serta fungsi berbeda-beda ini berguna untuk menghasilkan suatu tenaga. Seperti generator listrik yang akan menghasilkan tenaga listrik bagi suatu tempat dengan menggunakan bahan bakar seperti solar. 

Salah satu jenis generator listrik adalah mesin genset yang digunakan ketika terjadi pemadaman listrik di tempat tersebut. Maka untuk mengganti sumber listrik digunakan mesin tersebut dengan bahan bakar seperti jenis minyak. 

Genset atau generator mesin ini juga sering disebut sebagai cadangan listrik bagi pertokoan atau acara-acara yang jauh dari keberadaan sumber listrik. Stabilizer membutuhkan listrik dengan tegangan sesuai dengan spesifikasi tertentu.

Meski keduanya sama-sama berkaitan erat dengan listrik, dimana yang satu merupakan penghasil listrik sedangkan satunya penyeimbang listrik namun tidak membuat keduanya digunakan secara bersamaan. 

Baca juga : Cara Kerja Radiator Genset Diesel Pendingin Mesin

Penggunaan Stabilizer Bekerja dengan Generator

Kesadaran akan keseimbangan listrik pada masyarakat masih sangat minim bahkan sebagian merasa tidak membutuhkan hal tersebut. Sebagian masyarakat merasa bahwa menggunakan tegangan listrik secara sembarangan tidak akan menyebabkan masalah apapun. 

Maka pengetahuan seputar stabilizer bekerja dengan generator menjadi ilmu baru yang saat ini mulai harus dimiliki oleh banyak masyarakat saat menggunakan listrik. Jadi ketika terjadi pemadaman listrik di sekitar tempat tinggal Anda maka tidak bingung lagi akan hal ini. 

Genset memiliki jenis yang berbeda-beda, karena itu tidak semua genset membutuhkan stabilizer contohnya genset AVR. Pada jenis genset tersebut sudah ada komponen otomatis yang akan menyeimbangkan keluaran daya listriknya ke gedung atau bangunan. 

Dengan begitu, listrik akan menyala dalam keadaan normal tidak seperti pada biasanya. Jenis generator atau genset lainnya ada juga yang tidak masalah dengan penggunaan stabilizer karena memang membutuhkannya. 

Jadi untuk menjawab pertanyaan bisakah stabilizer bekerja dengan generator adalah bisa, karena sekarang juga sudah banyak e-commerce yang menjual stabilizer untuk genset. Dimana genset merupakan salah satu contoh dari generator mesin listrik. 

Salah satu contoh dari stabilizer genset adalah stavolt dengan kepopularitasannya cukup luas di Indonesia. Prinsip kerja dari stabilizer ini yaitu akan menyala ketika generator atau genset sudah menyala dan dalam keadaan yang tepat untuk digunakan. 

Kemudian nantinya, stabilizer akan mulai menyala setelah mendapatkan arus listrik dari generator tersebut. Selanjutnya, stabilizer mulai menghitung tegangan listrik yang masuk ke dalamnya untuk dibagikan pada berbagai peralatan rumah tangga seperti komputer. 

Selanjutnya pada bagian stavol bisa dilihat berapa besar tegangan yang masuk dan dikeluarkan untuk membuat peralatan rumah tangga lebih awet dan tidak mudah rusak. Keduanya akan bekerja dengan baik sesuai dari prinsip kerja masing-masing. Saat listrik yang bersumber dari PLN sudah menyala, maka kemudian listrik dari genset bisa dipadamkan dan stavol juga akan mati sesaat sebelum dinyalakan kembali. Disinilah Anda bisa melihat apakah stabilizer bekerja dengan generator dapat dibuktikan berjalan dengan baik atau tidak.

PT Interjaya Surya Megah menjual genset dengan berbagai engine dengan kualitas terbaik seperti Genset powered by engine MWM, MAN, Perkins, Mitsubishi, dan Lombardini. Segera hubungi dan konsultasikan kebutuhan genset Anda bersama kami.

Penyebab Overspeed Pada Generator Diesel

Masalah overspeed pada generator diesel merupakan salah satu dari masalah genset atau generator diesel yang kerap kali terjadi saat digunakan. Masalah tersebut terjadi karena adanya penyebab atau faktor yang harus dipahami oleh para pengguna jenis genset ini. 

Saat terjadi putaran mesin genset secara berlebihan maka inilah yang disebut sebagai masalah overspeed tersebut. Dalam hal ini, tentu genset melakukan putaran untuk bisa bekerja mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.

Genset berperan penting bagi masyarakat saat terjadi pemadaman listrik dalam jangka panjang atau penggunaan lain yang membutuhkan tenaga listrik di suatu tempat. Oleh karena itu pemakaian genset saat ini sudah banyak dipakai di kalangan umum.

Maka jika terjadi masalah, pengguna harus mencari penyebabnya untuk bisa mengambil langkah penanganan yang tepat. Masalah overspeed pada generator diesel akan terjadi ketika melebihi batas toleransinya yaitu sekitar + 5%. 

Ketika genset melebih batas tersebut maka AVR yang ada dalam genset tersebut tidak lagi bisa menstabilkannya. Jika dibiarkan maka akan terjadi kerusakan fatal yang membuat genset tidak lagi bisa digunakan. 

Faktor Overspeed Pada Generator Diesel 

Kemunculan masalah seperti overspeed disebabkan oleh beberapa faktor yang memiliki cara penanganan berbeda-beda seperti di bawah ini. 

  1. Masalah pada Komponen Mesin Genset

Genset memiliki berbagai komponen penting yang kemudian menjadi satu kesatuan dan setiap komponen memiliki peranannya masing-masing. Seringkali jika masalah seperti overspeed pada generator diesel terjadi disebabkan oleh kerusakan pada salah satu komponen tersebut. 

Adapun komponen yang bermasalah yaitu MPU (Magnetic Pick Up) dengan fungsinya adalah sebagai sensor pengukur dari kecepatan putaran mesin. Dimana ketika MPU dalam keadaan kotor atau jarak dari pemasangan yang tidak sesuai menjadi penyebab overspeed. 

Dalam menangani masalah ini bisa dilakukan cara seperti melakukan pembersihan di bagian ujung sensor dengan membuka bagian MPU. Setelah selesai pasang dengan posisi yang tepat sesuai aturannya seperti memasang sampai mentok. 

Setelah itu kendurkan bagian sensor tersebut sebanyak ¼ putaran untuk memastikan adanya jarak antara sensor dengan fly wheel. Adapun rentang ukuran keluaran dari MPU sebesar 1,5 VAC – 30 VAC, jika tidak maka MPU rusak dan harus ganti yang baru.

  1. Fuel Control Actuator yang Berlebihan 

Ada faktor atau penyebab utama dari kejadian overspeed pada generator diesel yaitu pengisian bahan bakar yang berlebihan. Genset atau mesin generator diesel membutuhkan bahan bakar untuk bisa bekerja menghantarkan listrik. 

Kebanyakan masyarakat berpikir bahwa memastikan bahan bakar penuh adalah langkah yang benar. Akan tetapi jika bahan bakar berlebihan maka kran minyak otomatis dapat bocor dan menyebabkan terjadinya overspeed. 

Kran minyak otomatis atau dikenal dengan fuel control actuator berfungsi untuk mengatur pengisian atau suplai bahan bakar yang masuk sesuai dengan perintah dari Governor. 

Jika masalah seperti ini terjadi, hal yang harus dilakukan adalah memeriksa fuel actuatornya apakah harus dilakukan penggantian baru karena kondisinya. Biasanya kondisi ketika mesin tertutup saat bahan bakar masih mengalir inilah yang harus diganti. 

  1. Pengaturan Run Speed pada Governor

Overspeed pada generator diesel juga terjadi karena pengaturan pada genset yang tidak tepat. Pengguna benar-benar harus memperhatikan hal-hal penting dalam penggunaan tepat dari genset sehari-hari. 

Adanya pengaturan jumlah kecepatan atau putaran yang digunakan dapat dilakukan dengan istilah run speed pada Governornya. Perlu diperhatikan yaitu ketika terjadi masalah seperti overspeed maka turunkan run speednya. 

Jika sudah sesuai dengan kecepatan yang tepat maka pasang dan nyalakan kembali mesin generator diesel atau genset tersebut. Ini bisa dilakukan berulang-ulang sampai mendapatkan RPM yang sesuai dengan keadaan normal dari mesin tersebut. 

  1. Kerusakan dari Governor 

Masalah terakhir yang menjadi penyebab dari munculnya masalah seperti overspeed adalah kerusakan pada mesin governor. Governor sendiri memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak komponen penting. 

Dimana bahan bakar dari generator diesel ini akan diatur oleh Governor agar bisa bekerja disebut sebagai electronic fuel control. Jika di atas MPU dan actuator harus dipastikan dalam keadaan bagus, maka memeriksa bagian ini juga tidak kalah penting ketika terjadi overspeed pada generator diesel

Untuk bisa melakukan pemeriksaan maka bisa melakukan pengecekan tegangan keluaran dari governor menuju actuator. Sebelumnya perlu menyalakan mesin genset, dan jika tegangan keluaran yang dihasilkan berada di sekitar 19 Vdc – 20 Vdc maka dalam keadaan bagus. 

Akan tetapi jika nilai keluaran tegangan lebih besar dari itu maka dapat dipastikan harus diganti karena sudah tidak sesuai dengan keadaan normal yang seharusnya terjadi. 

Kerap kali ketika menggunakan genset, banyak komponen yang tidak diperhatikan selain memastikan mesin tidak kekurangan bahan bakar agar tidak terjadi masalah seperti overspeed ini. Padahal ada penyebab lain yang kemudian menjadi masalah baru. 

Masalah ini kemudian yang menjadi masalah besar bahkan kerusakan pada mesin seperti masalah overspeed pada generator diesel jika terus dibiarkan. 

PT Interjaya Surya Megah menjual genset dengan berbagai engine dengan kualitas terbaik seperti Genset powered by engine MWM, MAN, Perkins, Mitsubishi, dan Lombardini. Segera hubungi dan konsultasikan kebutuhan genset Anda bersama kami.

Cara Meningkatkan RPM Agar Tegangan Genset Tidak Naik Turun

Ada beberapa cara meningkatkan RPM di generator diesel yang bisa anda lakukan agar tidak mengalami genset gas naik turun. Genset atau generator set sendiri merupakan sebuah mesin dimana dapat memberikan voltase atau tegangan tetap/stabil.

towable genset
Source: pixabay.com

Umumnya sebuah generator set sendiri menghasilkan tegangan normalnya adalah 220 volt serta 380 volt. Banyak hal yang menjadi penyebab mengapa tegangan pada genset gas naik turun dan tidak stabil.

Satu diantaranya ialah karena gangguan putaran mesin atau rpm di genset itu sendiri. Tentu saja jika voltase pada generator mengalami ketidakstabilan, maka akan menimbulkan kerusakan di mesin itu sendiri.

Sehingga apabila mesin generator naik turun tegangannya, maka segeralah mengatasi gangguannya secepat mungkin. Pengguna bisa mencari permasalahan yang menjadi penyebabnya agar bisa mengatasi gangguannya secara tepat.

Namun pastikan dulu apa saja penyebab masalah voltase genset tidak stabil, pasalnya ada banyak faktor yang menyebabkannya. Untuk itu jangan sampai salah menemukan penyebabnya jika ingin memperbaiki dengan benar.

Unsur utama yang kerap membuat voltase genset gas naik turun ialah karena mesinnya atau pada generator pembangkitnya. Jadi anda harus benar-benar memperhatikannya untuk mengetahui permasalahan dari generator tersebut.

Permasalahan yang Terjadi di Mesin Genset

electric wiring
Source: pixabay.com

Dalam mesin generator, perlu diperhatikan bahan bakar yang dipakai untuk membuat kinerja RPM (revolusi per menit) tetap stabil. Anda harus tahu bagaimana cara meningkatkan RPM di generator diesel agar stabil.

Dengan demikian, maka genset yang digunakan juga bisa lebih bertahan lama karena dilakukan perbaikan secara tepat. Setiap mesin dimana dipakai manusia sendiri umumnya bekerja dengan batasan putaran.

Sama halnya saat anda menggunakan generator untuk keperluan rumahan maupun bisnis, normalnya genset sendiri kecepatannya ialah menengah atau medium speed. Putaran normalnya sendiri 1500 hingga 1800 rpm.

Umumnya rpm berkurang atau berlebihan ini dikarenakan bahan bakar tersumbat atau kurang, anda harus memeriksa tangki selalu bersih. Selain itu rutin bersihkan filter dan memastikan bahan bakar tidak kekurangan.

Putaran Mesin Genset Tidak Stabil

Dalam keadaan tertentu, sering kali mesin genset mengalami kelebihan kecepatan atau bahkan berkurang. Hal ini menimbulkan masalah baru di mesin yakni membuat voltase yang ada di generator jadi tidak stabil.

Jika ingin mengatasi gangguan putaran mesin menurun serta tidak stabil, maka dapat dilakukan pengecekan pada suara genset saat dijalankan. Perhatikan dengan baik bunyi yang dihasilkan wajar atau mengalami naik turun.

Apabila bunyi mesinnya tidak normal seperti biasanya, maka bisa jadi kecepatan mesinnya tidak stabil. Umumnya memang dalam situasi normal, mesin berputar sekitar 1500 rpm, jangan sampai kurang atau bahkan lebih.

Governor yang Bermasalah

Governor adalah bagian yang mengatur aliran bahan bakar ke mesin genset. Komponen ini bekerja dengan merespon putaran mesin, jika putaran mesin melambat maka Governor akan membuka secara otomatis untuk melepaskan lebih banyak bahan bakar. Terkadang, ketika putaran mesin mulai tidak stabil, Governor juga mulai bermasalah.  Hal ini akan berimbas juga ke tegangan genset yang naik turun.

Masalah Pada Generator

Apabila bagian mesin normal, maka lanjutkan dengan mengecek generator. Generator bertanggung jawab mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Karena itu ketika bagian ini rusak akan sangat berpengaruh pada output tegangan listrik yang dihasilkan.

Kabel Keluaran Genset Rusak

Pastikan kabel keluaran genset dalam keadaan baik, tidak terkelupas atau bocor. Karena saat kabel mengalami kerusakan maka kemungkinan akan terjadi gangguan tegangan dan aliran listrik. Genset gas naik turun dapat ditimbulkan karena kabel yang sudah rusak atau bocor.

Sambungan Kabel Bermasalah

Periksa setiap terminal kabel atau sambungan-sambungan kabel, baik sambungan atau terminal kabel yg ada pada mesin genset, kabel-kabel Governor, kabel-keluaran genset, terminal kabel dalam AVR, sambungan gulungan pada pada generator dan lainnya.

Pastikan seluruh sambungan atau terminal kabel, baik dalam mesin juga dalam Generator telah terpasang menggunakan baik. Sambungan atau terminal kabel yang longgar juga bisa menyebabkan tegangan listrik menurun.

Masalah Pada AVR Genset

Jika semua hal tadi diatas sudah dipastikan dalam keadaan baik, maka penyebab genset tidak stabil atau naik-turun adalah AVR genset tersebut. AVR dalam genset berfungsi untuk mengatur tegangan genset agar selalu stabil. Penyebab tegangan genset tidak stabil dapat disebabkan lantaran AVR sudah rusak, atau mungkin perlu dilakukan pengaturan tegangan supaya stabil.

Jika pengaturan pada AVR sudah dilakukan, namun tegangan masih tidak stabil, maka perlu dilakukan penggantian AVR.

Hal tersebutlah yang mengakibatkan voltase genset jadi tidak stabil. Setelah tahu penyebabnya, maka anda bisa melakukan cara meningkatkan RPM di generator diesel serta perbaikannya dengan tepat.

Cara Mengatasi Tegangan Genset Tidak Stabil

tegangan genset tidak stabil
Source: unsplash.com

Setelah mengetahui beberapa penyebab tegangan genset naik turun, Anda bisa mengatasi masalah tidak stabilnya tegangan genset dengan beberapa cara berikut ini:

Pastikan bahan bakar genset sudah sesuai

Mesin membutuhkan bahan bakar untuk bekerja dengan baik, karena salah satu penyebab tegangan tidak stabil adalah putaran mesin yang kurang baik. Maka cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah memeriksa supply bahan bakar ke mesin.

Periksa apakah bahan bakar yang mengalir pada mesin dalam keadaan bersih atau kotor. Selanjutnya, coba bersihkan saringan bahan bakar. Jika ada penyumbatan, maka segera betulkan saluran bahan bakar yang tersumbat tersebut.

Jika bahan bakar mesin genset normal namun putaran mesin genset masih tidak normal, selanjutnya pastikan pengatur bahan bakar yaitu Governor berfungsi dengan baik.

Baca juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengisi Ulang Bahan Bakar Genset!

Periksa bagian Governor genset

Jika governor bermasalah, mesin genset pun tidak akan bekerja dengan normal karena governor berperan sebagai pengatur supply bahan bakar ke mesin. Tak hanya governor, rangkaian sistem penyalur bahan bakar lainnya yaitu MPU dan actuator valve pun harus dipastikan dalam keadaan baik.

Pastikan kabel masih dalam keadaan baik

Cek setiap kabel dan sambungan yang ada pada genset. Silakan perbaiki jika Anda menemukan kerusakan pada kabel.

Periksa dan ganti AVR genset

Terakhir adalah bagian AVR alias Automatic Voltage Regulator. Coba cek komponen ini, dengan cara melakukan pengaturan tegangan pada AVR, jika pengaturan sudah benar namun tegangan masih tidak stabil maka kemungkinan besar AVR di genset rusak dan harus diganti.

Setting RPM agar bisa Stabil

meningkatkan RPM genset
Source: unsplash.com

Generator set sendiri cara kerjanya juga didukung oleh adanya automatic voltage regulator (AVR) ketika mesin menyuplai tenaga listrik. Besarnya arus yang melewatinya, AVR nanti juga bisa memberikan arus listrik.

Dimana untuk arusnya sendiri diberikan dengan tujuan agar bisa membuat medan magnet rotor dapat lebih kuat. Sehingga jika bebannya besar, maka arus listrik yang nantinya dihasilkan juga harus lebih besar.

Namun jika hanya menggunakan avr saja tidak cukup jika ingin menjaga rpm tetap stabil. Sehingga jika ingin rpm tetap stabil, maka generator set sendiri sudah dibekali adanya sistem governor.

Rpm sendiri ialah revolusi per menit dimana satuan tersebut juga umumnya dipakai pada frekuensi. Dalam mesin generator sendiri rpm ini erat pengaruhnya pada tegangan dimana ditimbulkan nantinya.

Sehingga anda harus melakukan setting agar voltase genset tetap dan stabil serta mengetahui cara meningkatkan RPM di generator diesel atau menurunkannya. Umumnya masalah ini dikarenakan mesin jarang diperbaiki.

Hal tersebut mengakibatkan rpm mesin jadi menurun, bahkan anda sendiri tidak menyadarinya. Umumnya masalah ini juga dibarengi dengan adanya penurunan hertz (Hz) pada genset karena keduanya saling berhubungan.

Jika ingin melakukan setting rpm, maka sebaiknya lakukan perbaikan dulu di mesin penggeraknya. Hal itu bisa membantu putaran mesin jadi lebih stabil, setelah itu barulah atur frekuensi voltase dan Hertz-nya.

Baca juga: Permasalahan Pada Genset dan Cara Mengatasinya

Cara Meningkatkan RPM Di Generator Diesel

Tujuan dilakukan setting rpm mesin genset sendiri ditujukan supaya putaran mesin serta voltase-nya bisa stabil di 220 volt. Sehingga harus setting di beberapa alat supaya frekuensi voltase serta Hz stabil.

Caranya sendiri bisa dilakukan dengan mengatur Hz yakni atur baut di stasioner di karburator. Anda bisa mengecek Hz meter agar lebih memastikan hasil penyetelan tadi, umumnya ialah 50/60 Hz.

Sementara itu jika ingin mengatur frekuensi voltase generator, anda bisa atur baut governor. Dimana lokasinya umumnya tidak jauh dengan tangki bahan bakar dimana ada pir guna membuat baut tetap stabil.

Menyetel frekuensi voltase ialah dengan cara memutar baut governor tersebut, apabila tegangannya kurang dari 220 volt, maka putar ke kanan. Begitu pula sebaliknya jika tegangan lebih dari 220 volt.

Apabila genset memakai avr, maka penyetelan juga dilakukan di avr menggunakan cara yang sama seperti pada baut governor. Anda harus tahu cara meningkatkan RPM di generator diesel agar tegangan stabil.

PT Interjaya Surya Megah menjual genset dengan berbagai engine dengan kualitas terbaik seperti Genset powered by engine MWM, MAN, Perkins, Mitsubishi, dan Lombardini. Segera hubungi dan konsultasikan kebutuhan genset Anda bersama kami.

alternator mobil

Perbedaan Generator dan Alternator Secara Mendasar

Membahas tentang perbedaan generator dan alternator sangatlah menarik karena keduanya kerap kali dianggap sama. Padahal, dari segi bentuk dan fungsi, terdapat perbedaan signifikan. Generator adalah perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui induksi elektromagnetik, biasanya digunakan dalam pembangkit listrik skala besar. Sementara itu, alternator adalah jenis khusus dari generator yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor untuk menyediakan daya listrik

Baik generator maupun alternator sendiri sudah sering digunakan sebagai mesin yang mampu mengubah sumber energi menjadi energi listrik. Penggunaannya sendiri tidak boleh sembarangan karena daya yang dihasilkan juga sangat mempengaruhi.

Jika Anda bingung memahami apa sebenarnya perbedaan antara kedua mesin ini maka mulai pelajari dari pengertiannya. Kemudian simak penjelasan tentang perbedaan secara umum yang dijelaskan di bawah ini.

Pengertian Generator dan Alternator

Generator dan alternator adalah dua perangkat yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi kelistrikan, baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri. Meskipun memiliki fungsi dasar yang mirip, yaitu menghasilkan listrik, keduanya memiliki prinsip kerja dan penggunaan yang berbeda.

Generator adalah perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui prinsip induksi elektromagnetik. Alat ini biasanya digunakan untuk menghasilkan listrik dalam jumlah besar, seperti pada pembangkit listrik. Sedangkan Alternator adalah jenis khusus dari generator yang digunakan terutama pada kendaraan bermotor untuk mengisi ulang baterai dan menyediakan daya listrik untuk sistem kelistrikan kendaraan.

Beberapa Perbedaan Umum Generator dengan Alternator

Tabel Perbedaan Alternator dan Generator

Perbedaan Generator Alternator
Daya yang dihasilkan Besar Kecil
Penggunaan Dalam skala yang besar seperti pembangkit listrik Digunakan pada skala yang kecil seperti mobil (dinamo mobil)
Bentuk Ukuran Bentuk Ukuran generator biasanya besar, tergantung penggunaan genset termasuk generator yang kecil Bentuk ukuran Alternator kecil, alternator biasanya juga terdapat di dalam genset
Kumparan Pada generator magnet kumparan bergerak saat menyala Pada dinamo magnet, kumparan diam saat menyala
Tegangan Putaran rendah, tegangan yang dihasilkan tetap kecil Putaran rendah sudah bisa menghasilkan tegangan yang cukup

Fungsi dan Cara Kerja Generator

Berikut penjelasan fungsi dan cara kerja generator:

Fungsi Generator dan Contohnya

Dari pengertian mengenai apa itu generator bisa didapat bahwa fungsi generator yaitu bisa mengubah suatu energi mekanik atau gerak menjadi listrik.

Sesuai fungsi generator untuk menghasilkan listrik maka contoh generator yaitu pembangkit listrik, dengan bahan atau sumber tenaga seperti air, matahari, gas alam, gelombang laut, angin, dan lainnya.

Komponen Generator

Generator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  • Radiator: Bagian yang berfungsi untuk mendinginkan engine dan komponen lainnya agar tidak overheat.
  • Engine: Sumber energi mekanik yang menggerakkan rotor generator.
  • Alternator: Komponen yang menghasilkan arus listrik melalui induksi elektromagnetik.
  • Skid/Frame: Rangka atau basis yang menopang seluruh komponen generator, memberikan stabilitas dan dukungan struktural.
  • Baterai: Menyediakan daya awal untuk menghidupkan engine dan menyimpan listrik untuk penggunaan darurat.
  • Filter Oli: Menyaring kotoran dari oli mesin untuk memastikan engine bekerja dengan efisien dan mengurangi keausan.
  • Panel Kontrol: Sistem kontrol yang mengatur operasi generator, termasuk start/stop, monitoring, dan proteksi.
  • Filter Udara: Menyaring udara yang masuk ke engine untuk mencegah partikel kotoran masuk dan merusak mesin.

Untuk mengetahui lebih lengkap, Anda dapat membaca artikel berjudul 15 Komponen Genset beserta Fungsinya

Cara Kerja Generator dan Komponennya

Cara Kerja Generator

Cara kerja generator dapat dijelaskan melalui langkah-langkah berikut:

  • Energi Mekanik: Sumber energi mekanik, seperti mesin diesel, digunakan untuk memutar rotor generator.
  • Pembentukan Medan Magnet: Rotor yang berputar menghasilkan medan magnet yang kuat.
  • Induksi Elektromagnetik: Ketika rotor berputar, medan magnet yang dihasilkan melintasi kumparan pada stator, menginduksi arus listrik di dalam kumparan tersebut.
  • Konversi Arus:
    • Pada generator AC, arus bolak-balik dihasilkan langsung dan dapat diubah menjadi arus searah menggunakan dioda jika diperlukan.
    • Pada generator DC, komutator mengubah arus bolak-balik yang dihasilkan menjadi arus searah.
  • Regulasi Tegangan: Regulator tegangan memastikan bahwa tegangan output tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan beban listrik.
  • Distribusi Listrik: Arus listrik yang dihasilkan kemudian didistribusikan ke sistem kelistrikan untuk digunakan sesuai kebutuhan.

Fungsi dan Cara Kerja Alternator

Berikut penjelasan fungsi dan cara kerja Alternator:

Fungsi Alternator dan Contohnya

Fungsi Alternator adalah sebagai pengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Alternator dapat bekerja ketika mesin dihidupkan dan ketika mesin mati maka tidak bisa berfungsi lagi. Secara umum disebut juga sebagai sumber daya listrik yang memang bisa digunakan pada mesin dan bentuk alternator biasanya lebih kecil dari generator sehingga biasa disebut dinamo.

Contoh alternator adalah dinamo mobil, dinamo genset.

Komponen Alternator

  • Rotor: Fungsi komponen alternator ini sebagai pembangkit medan magnet yang berputar di dalam stator. Rotor biasanya terdiri dari rangkaian magnet permanen atau elektromagnet.
  • Stator: Komponen ini berfungsi sebagai pembangkit arus listrik bolak-balik (AC). Stator terdiri dari rangkaian kumparan kawat yang terpasang di sekitar rotor.
  • Rectifier: Komponen ini berfungsi untuk mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik searah (DC). Rectifier terdiri dari beberapa dioda yang terpasang pada sebuah papan sirkuit.
  • Regulator: Komponen ini berfungsi untuk memastikan bahwa tegangan output dari alternator selalu sesuai dengan kebutuhan listrik yang diperlukan. Regulator dapat berupa perangkat elektronik atau mekanik.

Cara Kerja Alternator

  • Saat rotor diputar, medan magnet yang dihasilkan oleh rotor juga berputar mengelilingi stator.
  • Medan magnet yang berputar ini menyebabkan arus listrik AC terinduksi pada kumparan-kumparan stator.
  • Arus listrik AC yang dihasilkan oleh stator kemudian dialirkan ke rectifier.
  • Diode pada rectifier mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik DC.
  • Regulator mengatur jumlah arus listrik DC yang dihasilkan oleh alternator, sehingga tegangan output dari alternator selalu sesuai dengan kebutuhan listrik yang diperlukan.
  • Arus listrik DC yang dihasilkan oleh alternator kemudian dialirkan ke baterai atau ke beban listrik lainnya untuk digunakan.

Alternator diperkenalkan pertama kali yaitu sekitar tahun 1967 namun masih tidak sepopuler generator. Jika digunakan pada pembangkit listrik maka akan digerakkan oleh turbin uap atau turbo alternator.

Dari penjelasan sekilas tersebut, Anda sudah pasti dapat memahami tentang apa saja perbedaan generator dan alternator ataupun perbedaan dinamo dan generator. Tidak heran jika ada banyak orang menganggap jika keduanya adalah sama-sama pembangkit listrik.

Untuk mengetahui lebih mendalam tentang hal ini tidak ada salahnya mempelajari perbedaan secara umum. Agar Anda tidak lagi kesulitan membedakan apa fungsi sebenarnya dari alternator maupun generator.

Penggunaan Generator Maupun Alternator dalam Kehidupan Sehari-Hari

alternator mobil

Agar lebih mudah memahami tentang perbedaan generator dan alternator maka lebih baik langsung pada contohnya. Misalnya contoh pada penggunaan sehari-hari sehingga ada gambaran detail tentang apa saja perbedaannya.

Generator listrik yang bergerak contohnya berasal dari kincir angin yang berputar sehingga menjadi pembangkit listrik tenaga angin. Sedangkan pembangkit listrik tenaga air biasanya memanfaatkan generator karena adanya energi air.

Sementara itu ada juga pemanfaatan bahan bakar dari diesel karena adanya proses pembakaran bahan bakar. Jika Anda melihat adanya diesel yang mampu menghasilkan energi listrik itulah contoh penggunaan generator.

Pada intinya fungsi generator yaitu mampu membuat energi listrik yang ada tidak mudah habis. Dengan cara memanfaatkan berbagai sumber energi dari air, angin, bahan bakar diesel dan masih banyak lainnya salah satunya pada kapal. untuk mengetahui lebih lanjut, Anda dapat membaca artikel berjudul Fungsi Utama Genset (Generator Set) Untuk Aplikasi di Kapal.

Sedangkan penggunaan alternator biasanya lebih sederhana yaitu pada mesin kendaraan bermotor maupun mobil. Biasanya melakukan pengecasan pada baterai dan mengalirkan arus listrik ke aksesoris kendaraan seperti contohnya lampu.

Pemanfaatan alternator mobil berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bagi semua komponen yang memang membutuhkan listrik. Seperti contoh penggunaan pada lampu mobil, audio, AC dan bahkan bekerja mengisi aki mobil. Sudah sangat jelas jika perbedaan antara kedua mesin ini dari segi penggunaan untuk skala besar dan kecil.

Kesimpulan

  • Perbedaan generator dan alternator sebenarnya alternator adalah generator yang lebih kecil.
  • Di dalam genset ada alternator atau generator (lihat gambar di atas). Alternator genset merupakan komponen penting dalam genset yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik dari mesin diesel atau bensin menjadi energi listrik AC. Energi listrik yang dihasilkan oleh alternator kemudian akan disalurkan ke sistem kelistrikan genset dan dapat digunakan untuk memasok listrik pada peralatan yang membutuhkan. Oleh karena itu, alternator menjadi komponen yang sangat vital dalam genset.

Dalam kesimpulannya, meskipun generator dan alternator memiliki fungsi yang sama yaitu menghasilkan listrik, namun cara kerja keduanya berbeda. Pemilihan antara generator dan alternator tergantung pada kebutuhan dan jenis aplikasi yang digunakan.

Rekomendasi Distributor Generator Terpercaya

Setelah memahami berbagai perbedaan dari Generator dan Alternator, inilah saatnya untuk mengambil langkah pasti. Percayakan kebutuhan Genset Anda dengan Intergen Genset yang siap menyediakan solusi terbaik. Kunjungi kami sekarang untuk menemukan produk yang tepat dan dukungan yang tidak tertandingi.

HEAD OFFICE
Jl. Rungkut Industri III no. 45 Surabaya 60293 – Indonesia

Phone:+623199850000
Fax:+623199851477
Email:support@interjaya.com
Facebook:Interjaya Suryamegah
Instagram:Interjaya Suryamegah
Instagram:Intergen Genset

Satuan Daya Genset: Pengertian kVA untuk Generator, Perbedaan kVA dan kW

Apakah Anda mengetahui apa itu kVA untuk generator? Bagi yang tidak familiar dengan dunia kelistrikan mungkin tidak memahami arti dari kVA sebagai satuan daya genset meskipun mungkin sudah sering menjumpainya.

Apa Itu kVA

Dilansir dari Wikipedia, genset atau bisa disebut juga sebagai standby generator adalah sistem cadangan kelistrikan yang akan beroperasi secara otomatis apabila pasokan listrik terputus. Setelah pasokan listrik terputus, saklar mentransfer daya yang terdapat di dalam alat generator akan memindahkan pasokan daya secara otomatis sehingga generator dapat menyala. Setelah daya listrik kembali menyala, saklar transfer akan secara otomatis mematikan alat generator dan kembali memindahkan sumber tenaga ke listrik rumah Anda.

Genset sendiri merupakan sebuah alat yang dapat menghasilkan aliran listrik dengan daya tertentu. Saat ini genset semakin dibutuhkan mengingat kebutuhan akan listrik seolah telah menjadi hal wajib dan bersifat primer.

Jika dulu generator ini hanya umum dimiliki pada instansi besar seperti rumah sakit, perkantoran, sekolah, universitas, dan jenis bangunan publik lainnya. Saat ini genset telah menjelma jadi kebutuhan rumah tangga juga. Anda bisa mendapatkan genset berkualitas dari Intergen Genset, terbuat dari mesin genset ternama seperti Perkins, Lombardini, dan masih banyak lagi.

Ada kalanya sambungan dari PLN terputus karena berbagai sebab seperti cuaca ataupun maintenance. Sedangkan kebutuhan akan pasokan listrik tidak dapat ditunda. Maka, mau tidak mau memiliki perangkat generator adalah solusinya.

Apa itu kVA sebagai satuan daya genset

tegangan listrik

Nah, sekarang kami akan kembali ke pembahasan awal dan memberikan informasi tentang apa itu kVA. kVA adalah sebuah satuan daya genset yang merupakan singkatan dari kilo Volt Ampere atau bentuk ribuan dari VA.

Satuan tersebut menunjukkan berapa besar daya semu yang dapat dihasilkan oleh sebuah generator listrik. Mengapa disebut daya semu? Hal tersebut karena angka yang tercantum dalam satuan tersebut tidak benar-benar bisa dipakai secara keseluruhan.

Artinya, tidak semua daya yang tertulis dalam satuan tersebut tidak sepenuhnya dapat dipakai untuk menyalakan perangkat elektronik. Akan tetapi ada sebagian power yang terbuang. Power terbuang tersebut dinamakan reactive power dengan satuan kVAR.

Sementara sisa dari power buangan tadi disebut dengan real power atau daya aktif. Persentase daya aktif pada sebuah generator biasanya hanya mencapai 80% atau 0,8 dari jumlah keseluruhan kVA.

Jadi, apabila Anda membeli generator dengan kapasitas semu 1 kVA, sebenarnya power yang bisa digunakan untuk menghasilkan electricity yaitu 0,8 kilo watt atau 800 watt saja. Sedangkan sisa 200 watt akan terbuang.

Perbedaan kVA dan kW dalam listrik

Nah, setelah mengetahui apa apa itu kVA untuk generator, sekarang saatnya Anda memahami apa perbedaannya dengan kW. kW adalah suatu satuan daya listrik yang merupakan singkatan dari kilo Watt.

Pengertian kW adalah daya aktif yang dapat dipakai untuk menyalakan berbagai peralatan elektronik di rumah Anda. Satuan ini dipakai PLN sebagai patokan untuk menentukan tarif penggunaan listrik baik dalam lingkup rumah tangga maupun industri.

kW adalah satuan penunjuk real power alias daya aktif, yaitu daya semu dikurangi daya reaktif. Jika terdapat sebuah informasi menunjukkan angka dengan satuan kW, maka angka tersebut adalah power sebenarnya.

Tidak ada power terbuang atau power factor seperti layaknya ketika membahas kVA. Satuan kW adalah watt dimana 1 kW sama dengan 1000 watt.

Sehingga perbedaan kVA dan kW adalah kVA menunjukkan berapa besar daya semu yang dapat dihasilkan oleh sebuah generator listrik, sedangkan kW menunjukkan daya aktif atau real power. Dimana pada kVA jika tertulis daya 1000 kVA, hanya 800 kVA yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik, sedangkan jika tertulis daya 1000 kW, maka 1000 kW tersebut dapat menghasilkan daya listrik semua. Jadi, jangan sampai Anda menyalahpahami kW dengan kVA.

Cara menghitung kVA dengan benar

menghitung kapasitas genset

Pada penjelasan apa itu kVA untuk generator di poin sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa satuan ini terdiri dari daya aktif dan reaktif. Nah, sekarang saatnya Anda mengetahui bagaimana cara perhitungannya.

Cara menghitung kVA penting untuk diketahui untuk menentukan kapasitas daya genset yang sesuai kebutuhan. Rumus yang biasa dipakai adalah kW = kVA x power factor. Dimana power factor ini memiliki nilai yang bervariasi, tergantung desain alat listrik yang digunakan.

Kilo adalah satuan penunjuk angka ribuan, ini dapat dijumpai pada kilometer atau kilogram yang berarti 1000 meter dan 1000 gram. Lantas, apakah 1 kVA sama dengan 1000 watt?

Jawabannya adalah tidak, karena dalam kilo volt ampere terdapat sejumlah daya buangan. Jadi dalam setiap satu satuan tersebut nilainya kurang dari 1000 watt.

Untuk menghitung volt ampere (VA), Anda bisa menggunakan rumus 1 kVA = 0,8 kW = 800 Watt. Sehingga dapat disimpulkan 1 kVA adalah 0.8 kW. Dengan demikian, generator berkapasitas 2 kilo volt ampere sama dengan 2 x 0,8 kilowatt = 1,6 kilowatt atau 1600 watt.

Generator ada yang menggunakan kilovolt ampere ada juga menggunakan satuan kilowatt. Jadi, Anda jangan sampai salah memilih generator hanya karena tidak mengetahui perbedaannya sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik.

Bagaimana cara menghitung kVA ke Watt?

Menghitung daya dari kilo Volt Ampere (kVA) ke Watt melibatkan konversi yang bergantung pada faktor daya atau cosinus phi, yang merupakan rasio daya aktif (Watt) terhadap daya semu (VA). Secara umum, rumus untuk menghitung daya dalam Watt dari kVA adalah:

Watt = kVA × Power Factor

Power Factor diperoleh dari cosinus phi yang merupakan rasio antara daya aktif dan daya semu. Dengan kata lain, Power Factor adalah cosinus sudut fase antara tegangan dan arus dalam sirkuit listrik. Jika sirkuitnya murni resistif, faktor daya adalah 1, tetapi dalam situasi di mana sirkuit memiliki unsur induktif atau kapasitif, faktor daya bisa kurang dari 1.

Sebagai contoh, jika kita memiliki sebuah beban dengan daya semu 100 kVA dan Power Factor 0,8, kita dapat menghitung daya aktifnya dengan mengalikan kVA dengan Power Factor.

Watt = 100 kVA × 0,8 = 80 kW

Oleh karena itu, untuk menghitung daya dalam Watt dari kVA, cukup kalikan kVA dengan Power Factor yang relevan. Pemahaman terhadap faktor daya sangat penting dalam mengoptimalkan efisiensi dan kapasitas sistem tenaga listrik.

Pentingnya menentukan genset sesuai kebutuhan dan satuan daya

Setelah memahami perbedaan kVA dan kW, cara menentukan atau memilih generator yang tepat juga penting diketahui sebelum membeli alat tersebut. Karena setiap bangunan memiliki kebutuhan yang berbeda serta jumlah daya yang dibutuhkan. Sehingga dari perhitungan tersebut, Anda bisa menentukan genset yang sesuai kebutuhan.

Pertama, Anda bisa hitung jumlah kebutuhan listrik semua peralatan elektronik yang Anda gunakan. Dari sini, Anda bisa menghitung kebutuhan daya yang sesuai. Ini diperlukan agar Anda tidak salah pilih generator. Untuk lebih lengkapnya simak artikel Tips dan Trik Memilih Genset Sesuai Kebutuhan berikut.

Cara memilih generator dengan tepat

Pengetahuan tentang apa itu kVA untuk generator memang penting sebelum Anda membelinya. Namun selain itu, perlu juga memahami apa saja tolok ukur yang harus diperhatikan ketika akan membeli genset.

1. Hitung kebutuhan listrik Anda

Langkah pertama, pastikan Anda mengetahui berapa besar kebutuhan pasokan listrik baik untuk rumah tangga maupun kegiatan bisnis. Jangan sampai membeli genset dengan kapasitas di bawah kebutuhan atau bahkan terlalu berlebihan. Biasanya untuk kebutuhan bisnis, kapasitas genset yang bisa Anda pertimbangkan mulai dari Genset 200 kVA sampai 2000 kVA.

2. Tetapkan pilihan berdasarkan jenisnya

Ada dua jenis generator yang bisa Anda jumpai di pasaran, yakni soundproof dan open. Jenis soundproof atau silent tentunya lebih ramah karena terhindar dari suara berisik. Sedangkan jenis open menghasilkan suara tersendiri.

3. Perhatikan ketersediaan sparepart

Sparepart menjadi pertimbangan khusus dalam memilih genset. Bukan mustahil generator Anda mengalami kerusakan di beberapa bagian. Jika sparepart banyak tersedia, maka akan mudah dalam memperbaikinya.

4. Perhatikan fitur-fiturnya

Mengeluarkan sejumlah biaya tentu harus sepadan dengan apa yang Anda dapatkan. Maka dari itu, perhatikan apa saja fitur di generator tersebut. Misalnya fitur menyalakan secara otomatis, aksesoris pelengkap, dan lainnya.

Listrik telah menjadi bagian penting dalam aktivitas manusia. Dengan genset, Anda memiliki cadangan khusus jika sewaktu-waktu terdapat pemadaman. Pastikan mengetahui apa itu kVA untuk generator sebelum membelinya.

PT Interjaya Surya Megah menjual genset dengan berbagai engine dengan kualitas terbaik seperti Genset powered by engine MWM, MAN, Perkins, Mitsubishi, dan Lombardini. Segera hubungi dan konsultasikan kebutuhan genset Anda bersama kami.

Cara Setting RPM Genset

Banyak orang mencari tahu cara setting RPM genset karena memang RPM sering bermasalah seperti tidak stabil, tidak pas, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu sangat mengganggu kita untuk mengetahui seberapa besar frekuensi tenaga listrik yang telah dihasilkan oleh generator set tersebut.

Sebab dengan adanya RPM ini kita dapat dengan mudah mengetahui apakah tegangan arus listrik yang diciptakan generator setnya stabil atau tidak. Dengan RPMnya itu seseorang juga dapat memutuskan untuk melakukan perawatan atau perbaikan pada generator set yang mereka miliki.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara setting RPM genset sehingga RPM tersebut akan selalu berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat anda gunakan dengan baik. Anda tentu tidak boleh mengabaikan hal ini karena anda akan sangat rugi jika mengabaikan hal penting ini.

Namun sebelum membahas bagaimana cara penyetingannya, lebih baik jika mengetahui apa itu frekuensi pada genset dan apa itu RPM terlebih dahulu. Dengan mengetahui fungsi hz pada genset anda akan lebih mudah untuk memahami mengapa hal ini sangat penting dan juga lebih memahami tentang pembahasan yang akan dibahas selanjutnya yaitu mengenai bagaimana cara menyettingnya.

Mengenal Frekuensi pada Genset

Genset adalah sebuah pembangkit listrik yang digerakkan oleh mesin diesel untuk memutar generator. Instrumen yang terdapat pada panel generator diantaranya Volt, Ampere, dan Hz (frekuensi).

Voltase / Volt adalah tegangan listrik, semakin besar beda potensinya, maka semakin besar pula tegangannya. Jika tidak ada perbedaan potensi, listrik tidak akan mengalir. Ampere adalah satuan arus listrik dimana arus listrik adalah jumlah elektron yang lewat pada suatu titik pada rangkaian listrik dalam suatu periode waktu tertentu.

Frekuensi atau hz adalah jumlah kejadian pada suatu periode waktu tertentu. Satuan ini menunjukkan seberapa besar arus listrik berbolak-baik dalam periode waktu tertentu.

Pada genset, frekuensi listrik terkait langsung dengan jumlah putaran mesin. Sebenarnya juga terkait dengan jumlah kutub di dalam generator, namun jumlah kutub itu biasanya sudah standard, sehingga akhirnya kita hanya memperhatikan putaran mesinnya saja.

Jika frekuensi listrik terlalu besar, Anda bisa coba untuk menstabilkannya dengan cara menurunkan hz pada generator.

Apa Itu RPM Pada Genset?

Sebelum mengetahui cara setting RPM genset, anda perlu mengetahui hal ini terlebih dahulu. RPM sendiri merupakan kependekan atau singkatan dari Revolution Per Minute. Satuan ini pada umumnya dipakai untuk mengetahui frekuensi tegangan. Pada mesin generator set sendiri, RPM ini memiliki pengaruh yang sangat besar.

Pengaruhnya tersebut yaitu pada frekuensi tegangan listrik yang diciptakan oleh alat pembangkit listrik itu sendiri. Mesin generator yang sering dipakai tentu akan membuat tegangan frekuensinya berubah jadi tidak stabil. Hal tersebut terjadi karena kinerja mesin yang jarang dilakukan perawatan. Dampaknya yaitu RPM yang menggerakkan genset menurun.

Penurunan tersebut terjadi tanpa disadari oleh siapa saja. Hal tersebut juga biasanya ditunjukkan dengan penurunan Hz (Hertz) pada generator. Karena kedua komponen tersebut memang saling terhubung di dalam setelan frekuensi. Maka dari itu, penting untuk melakukan penyetingan dengan tepat agar generator tersebut tetap stabil.

Terkadang nilai RPM yang tidak berada di posisi standar adalah penyebab kerusakan pada genset. Perubahan nilai RPM dapat mempengaruhi stabilitas output dari genset itu sendiri.

Kadang turunnya nilai RPM disebabkan karena pemakaian dalam jangka waktu lama dan tidak disadari. Maka dari itu, penting untuk tahu cara mengecek dan juga mempelajari cara settingnya agar lebih mudah menjaga genset atau alat elektronik dari kerusakan yang tidak diinginkan.

Begini Cara Setting RPM Genset

Melakukan penyetingan RPM dalam mesin generator set memang sangat penting, hal ini penting dilakukan supaya perputaran mesin penggerak generator juga listrik yang diciptakan oleh generator itu bisa stabil pada tegangan 220 voltage. Melihat hal tersebut, penting untuk memulai penyetingan pada beberapa komponennya supaya Hz serta Frekuensi tegangan listrik stabil.

Cara mensetting Hz pada generator set adalah dengan cara menyetting baut stasioner yang ada di karburator. Lalu pakai Hz parameter untuk mengetahui hasilnya. Besaran Hz standar untuk generator set yaitu sebesar 50/60 Hertz. Apabila kurang dari 50 Hertz atau lebih dari 60 Hertz maka perlu untuk disetting ulang.

Apabila besarannya dibawah 50 Hertz maka putar baut stasionernya ke arah kanan, tetapi jika di atas 60 Hertz maka putar baut stasionernya ke arah kiri. Tetapi untuk memulai penyetingan di frekuensi tegangan listriknya, anda bisa memulai pengaturan ulang pada settingan baut governor.

Baut tersebut pada dasarnya tersimpan berdekatan dengan tempat penyimpanan bensin lalu ada pir dengan fungsi sebagai stabilizer setelan baut itu. Lalu anda dapat menggunakan multitester yang telah di setel ke ACV 250 volt untuk mengetahui hasilnya. Jika tegangannya kurang atau lebih dari 220 volt maka genset perlu disetting ulang.

Cara setting RPM genset di bagian tegangan listrik adalah dengan memutarkan baut governor pada generatornya itu sendiri. Apabila tegangan listriknya di bawah 220 volt, maka putar baut governor ke arah kanan. Tapi apabila tegangan listriknya di atas 220 volt, maka putar baut governor ke arah kiri sampai tegangannya itu sebesar 220 voltage.

Tetapi jika genset anda memakai AVR, maka penyetingan tegangan listrik itu dapat anda lakukan di AVRnya. Cara untuk menyettingnya adalah dengan memutarkan ke arah kanan dan kiri baut mungil yang ada di AVR generator itu sampai frekuensi tegangannya berada pada angka pas di tegangan 220 voltage.

Hal Penting dalam Setting Genset

Setelah mengetahui betapa pentingnya untuk melakukan penyetingan pada RPM generator set anda, maka anda tentu ingin segera menyettingnya jika memang terdapat suatu masalah atau kerusakan pada tegangan listrik atau juga besaran Hz yang tidak stabil. Namun sebelum melakukan penyetingan, anda perlu memperhatikan beberapa hal penting.

Hal tersebut perlu untuk dilakukan agar penyetingan berhasil dan dapat memberikan dampak yang baik. Sebelum dimulai penyetingan RPM pada generator set anda, akan lebih baik jika generator set tersebut di service lebih dulu terutama pada bagian mesin penggerak. Hal ini penting supaya tenaga dan perputaran mesinnya jadi stabil.

Jika generator set tersebut sudah dilakukan service, maka setelah itu merupakan kesempatan anda untuk mengatur Hz serta frekuensi tegangan listrik. Dengan begitu anda akan mudah untuk melakukan cara setting RPM genset seperti yang kami jelaskan di atas.

Tips dan Trik Memilih Genset Sesuai Kebutuhan

Genset memiliki peran yang penting untuk mengantisipasi jika terjadi suatu masalah pada PLN. Ketika listrik PLN tiba-tiba bermasalah sehingga melakukan pemadaman sementara, di sini genset berfungsi sebagai penghasil listrik sementara. Berikut kami berikan beberapa panduan cara memilih genset sesuai dengan kebutuhan Anda.

Jika saat ini sedang ingin membeli salah satu jenis genset, maka Anda telah berkunjung ke website yang tepat. Kami akan menjelaskan beberapa tips dan trik memilih genset yang pas bagi kebutuhan Anda sehingga genset tersebut akan selalu bermanfaat dan berfungsi sesuai dengan harapan sebelumnya.

Memilih genset

Apa itu Genset

Sebelum membaca lebih lanjut lebih baik Anda membaca lebih dulu mengenai pembahasan apa itu genset. Genset sendiri kepanjangannya adalah generator set, ini artinya suatu perangkat yang dibentuk, dirangkai atau dirakit dari pembangkit listrik dan dilengkapi dengan mesin penggerak untuk memproduksi tenaga listrik dalam daya tertentu. Di dalam mesin genset pada umumnya ada motor sebagai salah satu komponen utamanya. Jadi sederhananya generator set yaitu alat yang bisa memproduksi listrik.

Alat ini diciptakan pertama kali pada tahun 1830an oleh seseorang bernama Michael Faraday. Awalnya alat ini memiliki bentuk “U” yang diproduksi dari kawat besi lalu dililit ke gulungan kawat.

Generator pertama tersebut diberi nama Generator Cakram Faraday. Sedangkan dalam generator set saat ini hanya memiliki dua komponen utama yaitu stator (komponen diam) dan rotor (komponen bergerak). Lalu, genset tersebut juga terbagi menjadi dua jenis menurut arus listriknya yaitu Generator Listrik Alternator atau AC juga Generator Listrik Dinamo atau DC.

Baca juga: Komponen Pada Genset dan Fungsinya

Tipe Genset Berdasarkan Bahan Bakar

Tipe generator set juga dibedakan lagi berdasarkan jenis bahan bakarnya. Beda bahan bakar, beda kualitas juga tentunya. Oleh karena itu, sebelum memilih genset yang berkualitas ketahui jenis bahan bakar yang dipakai. Berikut beberapa tipe genset berdasarkan bahan bakarnya.

Solar

box rangka peredam suara genset

Alat pembangkit listrik yang memakai bahan bakar solar disebut genset diesel. Solar merupakan bahan bakar utama untuk menggerakan mesin alat pembangkit listrik jenis ini. Generator set jenis ini mengeluarkan daya lumayan besar dimulai dari 10 KVA sampai dengan 100 KVA.

Bensin

mesin genset bahan bakar bensin

Alat pembangkit listrik ini pada umumnya digerakan dengan memakai bahan bakar bensin. Bahkan pada genset ini bahan bakarnya juga dibedakan kembali menjadi dua seperti kendaraan bermotor. Ada yang memakai mesin 2 tak dan 4 tak. Perbedaannya mesin dengan bensin 2 tak biasa dipakai untuk kebutuhan listrik yang sedikit.

Genset Turbin

genset turbin

Tipe alat pembangkit listrik ini merupakan generator set yang memiliki tenaga paling besar dibandingkan dengan genset tipe lainnya. Generator set turbin bisa menghidupkan listrik lebih dari satu  desa. Untuk tipe mesinnya juga memiliki beberapa macam yaitu turbin angin, uap, dan juga air.

Gas

Gas LPG juga termasuk ke dalam salah satu jenis bahan bakar yang sering dipakai mesin genset. Genset yang memakai bahan bakar ini biasanya memiliki harga cukup tinggi jika dibandingkan dengan jenis lain. Maka dari itu, Anda akan perlu melakukan pertimbangan lebih dalam hal biaya jika menggunakan jenis ini.

10 Tips dan Trik Cara Memilih Genset

Setelah mengetahui apa itu genset beserta dengan tipe berdasarkan bahan bakarnya, sekarang waktu yang tepat untuk mengetahui cara memilih genset agar cocok dan sesuai dengan kebutuhan. Bagian ini merupakan bagian paling penting karena Anda juga mengetahui bahwa saat ini terdapat banyak sekali bermunculan berbagai merk genset baru.

1. Mengetahui Jenis Genset

jenis dan tipe genset

Tentukan jenis genset yang sesuai, apakah open (terbuka) atau silent (dengan peredam suara). Silent genset cocok untuk penggunaan di tempat umum, sementara open genset lebih tepat untuk lingkungan dengan kebisingan mesin yang sudah tinggi.

2. Pahami Mesin Genset

Memilih merk mesin genset yang baik dan berkualitas juga tidak mudah. Mesin ini diproduksi oleh beberapa perusahaan seperti Mitsubishi, Perkins, MAN, Fawde, dan lainnya. Bahkan untuk genset kecil pun mesinnya ada yang 2 tak dan 4 tak. Mesin 4 tak lebih canggih dan stabil dalam menyuplai listrik. Jika memerlukan daya listrik besar, pilih mesin 4 tak.

3. Hitung Kebutuhan Daya

genset

Perhitungkan total daya yang diperlukan dari berbagai perangkat listrik. Jumlahkan dan carilah genset yang sesuai dengan kebutuhan ini. Sebagai contoh Anda harus memilih genset yang memiliki daya 10% lebih besar dari total kebutuhannya.

Baca juga: Menghitung Kapasitas Daya Genset, Begini Caranya!

4. Pastikan Ada Garansi Resmi

Pilihlah genset dengan garansi resmi untuk kualitas dan layanan yang baik. Garansi menunjukkan keseriusan perusahaan dan merek produknya.

5. Ketersediaan Suku Cadang

Genset yang baik memiliki suku cadang yang mudah diakses. Pastikan ada tempat yang bisa dikunjungi untuk service dan perbaikan.

6. Sesuaikan Bahan Bakar

Pilih genset dengan bahan bakar yang mudah ditemukan dan terjangkau, seperti bensin, solar, atau gas.

7. Suara Mulus, Tidak Bising

Pastikan generator tersebut memiliki suara mesin yang mulus agar tidak mengganggu warga sekitar ketika memakainya. Dengan menggunakan tips dan trik memilih genset ini Anda tentu akan memperoleh genset yang pas bagi kebutuhan Anda.

8. Pertimbangkan Kebutuhan Perawatan

Genset memerlukan perawatan yang teratur untuk menjaga kinerjanya tetap optimal. Pertimbangkan apakah Anda memiliki kemampuan dan sumber daya untuk merawat genset atau apakah Anda akan membutuhkan layanan perawatan tambahan dari penyedia layanan genset. Pemeliharaan yang baik adalah kunci untuk memperpanjang umur genset dan menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.

9. Evaluasi Biaya dan Anggaran Anda

Selanjutnya pertimbangkan anggaran Anda. Genset dapat memiliki berbagai rentang harga tergantung pada jenis, kapasitas, merek, dan fitur tambahan. Pastikan untuk membandingkan berbagai opsi dan mempertimbangkan biaya jangka panjang termasuk biaya bahan bakar dan pemeliharaan.

10. Beli dari Penjual Terpercaya

Tips yang terakhir adalah belilah genset dari penjual yang terpercaya dan memiliki legalitas. Cari informasi tentang izin usaha, kredibilitas, proses pembayaran, dan klaim garansi.

Baca juga: Tips Cara Menggunakan Genset Bagi Para Pemula

Informasi cara memilih genset ini sangatlah penting bagi kita sebelum membeli, apalagi mengetahui berbagai merek mesin genset yang terkenal. Di Intergen Genset, kami menggunakan berbagai mesin genset seperti Perkins, Mitsubishi, dan banyak lainnya. Konsultasikan kebutuhan genset anda bersama dengan kami.

Page 8 of 8